Tuesday, November 25, 2008

Keutamaan Ilmu daripada Harta: Kejeniusan Saidina Al-Imam Ali Kw

Nabi SAW pernah bersabda: "Akulah kota ilmu, sedangkan Ali gerbangnya". (Ana madiinatul-'ilmu wa 'aliyyun baabuha).

Ketika kaum Khawarij mendengar hadis ini, mereka tak percaya dan dengki. Maka berkumpullah sepuluh pembesar Khawarij untuk menguji Ali (Kw).

"Kita tanya satu masalah saja, tapi kita bergilir. Benarkah jawaban Ali akan berbeda-beda?", kata salah seorang. "Jika berbeda-beda, benarlah yang dikatakan Nabi."

Maka datanglah salah seorang kepada Ali, dan bertanya: "Wahai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?"
"Tentu ilmu", jawab Ali
"Mengapa?" tanya orang itu
"Ilmu itu warisan para Nabi, sedangkan harta warisan Qorun, Syaddad, Fir'aun dan sebagainya", jawab Ali.
Mendengar jawaban itu, orang itu pergi.
Maka datanglah (orang) yang kedua dengan pertanyaan yang sama,: Wahai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?"
"Tentu ilmu", jawab Ali
"Mengapa?" tanya orang kedua itu
"Ilmu itu menjagamu, tapi harta justru kau yang harus menjaganya", jawab Ali.
Mendengar jawaban itu, orang itu pergi.
Maka datanglah (orang) yang ketiga dengan pertanyaan yang sama,: Wahai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?"
"Tentu ilmu", jawab Ali
"Mengapa?" tanya orang ketiga itu
"Pemilik harta punya banyak musuh, sedangkan pemilik ilmu punya banyak teman", jawab Ali.
Mendengar jawaban itu, orang itu pergi.
Maka datanglah (orang) yang keempat dengan pertanyaan yang sama,: Wahai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?"
"Tentu ilmu", jawab Ali
"Mengapa?" tanya orang keempat itu
"Jika kau pergunakan harta, harta itu akan berkurang. Tapi jika ilmu yang kau pergunakan, ia malah bertambah", jawab Ali kepada orang keempat itu.
Mendengar jawaban itu, orang keempat itu pergi.
Maka datanglah (orang) yang kelima dengan pertanyaan yang sama,: Wahai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?"
"Tentu ilmu", jawab Ali
"Mengapa?" tanya orang kelima itu
"Pemilik harta akan ada yang menyebutnya orang pelit dan rakus, sedangkan emilik ilmu selalu dianggap mulia dan dihormati", jawab Ali kepada orang kelima tersebut.
Mendengar jawaban itu, orang kelima itu pergi.
Maka datanglah (orang) yang keenam dengan pertanyaan yang sama,: Wahai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?"
"Tentu ilmu", jawab Ali
"Mengapa?" tanya orang itu
"Harta selalu dijaga dari pencuri, sedang ilmu tidak perlu dijaga", jawab Ali
Mendengar jawaban itu, orang keenam itu pergi.
Maka datanglah (orang) yang ketujuh dengan pertanyaan yang sama,: Wahai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?"
"Tentu ilmu", jawab Ali
"Mengapa?" tanya orang itu
"Pemilik harta akan dihisab di hari kiamat, sedangkan pemilik ilmu akan diberi syafa'at", jawabnya kepada orang ketujuh itu.
Mendengar jawaban itu, orang itu pergi.
Maka datanglah (orang) yang kedelapan dengan pertanyaan yang sama,: Wahai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?"
"Tentu ilmu", jawab Ali
"Mengapa?" tanya orang itu
"Dalam kurun waktu yang lama harta akan lenyap jika dibiarkan. Tapi ilmu tidak, ia akan abadi", Jawab Ali kepadanya.
Mendengar jawaban itu, orang itu pergi.
Maka datanglah (orang) yang kesembilan dengan pertanyaan yang sama,: Wahai Ali, mana yang lebih utama, ilmu atau harta?"
"Tentu ilmu", jawab Ali
"Mengapa?" tanya orang itu
"Harta itu mengeraskan hati, sedangkan ilmu menyinari hati", jawabnya.
Mendengar jawaban itu, orang itu pergi.

Untuk penanya yang terakhir, Ali menjawab dengan lebih tandas: "Pemilik harta dipanggil besar hanya karena harta, sedangkan pemilik ilmu dianggap intelektual."

Kemudian Ali berkata: "Seandainya kalian datangkan semua orang untuk bertanya tentang soal ini, akan saya jawab secara berbeda-beda, selagi saya hidup."
Maka pulanglah mereka dengan menyerah dan mengakui hadis Nabi SAW tersebut.

Disarikan dari: Kitab Al-'Usfuriyah

No comments:

Menjelang Ramadhan

Rajab & Sya'ban: Sebuah Persiapan untuk Ramadhan Rasulullah SAW pernah mengajarkan sebuah do'a yang dibaca tatkala memasuki bu...