Wednesday, June 25, 2008

Uraian Singkat Ratib Al-Athos (Bag-3)

Bacaan Pertama

"Audzubillaahis-samii'il-'aliimi minasy-syaithoonir-rojiim"


“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk”.

Allah SWT berfirman:

Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushshilat: 36)

Dan firman-Nya lagi:
“Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya”. (QS. An-Nahl: 98 – 99)

Makna isti’adzah (membaca ta’awudz: A’udzubillah) adalah al-‘itishom billah, yaitu (memohon) perlindungan dan pemeliharaan Allah SWT dari segala sesuatu. Adapun lafaz Jalalah (Allah) menurut sebagian besar para ulama adalah nama Allah SWT yang paling agung. Apabila berdo’a dengan menggunakan nama itu maka akan diijabah dan apabila meminta maka akan diberikan. Dan lafaz itulah yang paling banyak pahala dan keagungannya dibanding dengan asma’ul husna lainnya.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa isti’azah adalah permohonan perlindungan kepada Allah serta upaya "menempelkan" diri kehadirat-Nya, siapapun sumbernya.


Bacaan Kedua

"Audzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa kholaq"

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala kejahatan makhluk"

Bersabda Rasulullah SAW:
“Barang siapa yang membaca: “Audzu bikalimaatillaah… (dst) di waktu sore maka apapun tidak akan dapat membahayakannya hingga pagi hari. Barang siapa yang membacanya di waktu pagi maka apapun tidak akan dapat membahayakannya hingga sore hari. Dan barang siapa yang membacanya ketika ia singgah pada suatu tempat maka apapun tidak akan membahayakanya hingga ia pergi meninggalkan tempat tersebut”. (HR. Muslim dan Turmudzi)

Dari Abu Hurairah RA: telah datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW, ia berkata: Ya Rasulullah SAW, aku telah digigit seekor kalajengking”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya di waktu sore itu engkau membaca ‘Audzu bi kalimaatillaah… (dst) niscaya binatang itu tidak akan membahayakanmu”. (HR. Muslim)

Menurut sebagian ulama, "al-kalimaat at-taammaat", adalah an-naafi’aat, yang berarti manfaat, yang mencukupi dan yang dapat menyembuhkan/menjadi obat dari segala hal yang kita mohonkan perlindungan Allah dari segalanya.

Kata-kata "kholaq" bukan hanya setan atau jin, bukan juga hanya manusia, tetapi dari kejahatan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Sedangkan kata "Syar" pada mulanya berarti buruk atau mudharat. Ibn Al-Qayyim dalam tafsirnya mengemukakan, bahwa asy-Syar mencakup 2 (dua) hal, yaitu kepedihan dan yang mengantar kepada kepedihan. Penyakit, kebakaran, tenggelam adalah hal-hal yang menyakitkan dan memedihkan. Sedangkan kekufuran, maksiat, baik yang diakibatkan oleh setan maupun nafsu manusia mengantar kepada kepedihan siksa ilahi. Selanjutnya syar yang dimohonkan perlindungan Allah darinya itu, ada 2 macam pula. Ada yang telah wujud dan sedang dialami, adapula yang belum wujud tetapi berpotensi untuk wujud dan dialami. Keduanya dimohonkan agar tidak menimpa si pemohon.



Wallahu a'lam

Bersambung....

No comments:

Menjelang Ramadhan

Rajab & Sya'ban: Sebuah Persiapan untuk Ramadhan Rasulullah SAW pernah mengajarkan sebuah do'a yang dibaca tatkala memasuki bu...